Melirik varian motorsport yang beredar di Indonesia, kategori motor
dengan mesin DOHC antara lain CBR150R, CB150, Yamaha R25, Satria FU150,
Ninja series. Sedangkan motor bermesin SOHC antara lain Yamaha V-ixion,
R15, dan sebagian besar motor bebek dan skutik. Sebelum membahas
kelebihan dan kekurangan masing-masing teknologi, ada perlunya kita
mengetahui dulu pengertian keduanya.
Karakteristik & Kelebihannya
DOHC kepanjangan dari Double Over Head Camshaft. Dengan demikian,
cara kerja motor dengan mesin ini disokong oleh 2 buah Kem atau
noken-as pada masing-masing silinder serta terdiri dari 2 katub hisap
dan 2 katub buang. Jadi total bekerja dengan 4 buah katub.
Sedangkan SOHC kepanjangan dari Single Over Head Camshaft. Dengan
demikian, cara kerja mesin disokong oleh 1 buah kem / noken-as tunggal
dengan 2 buah katub yang terdiri dari katub hisap dan buang.
Dari segi teknis, 4 buah katub yang bekerja di mesin DOHC jelas punya
power yang lebih baik dengan deposit hisap dan buang lebih besar
dibanding SOHC yang hanya memiliki 2 buah katub. Namun, ada pengecualian
untuk teknologi SOHC milik Yamaha dirancang dengan 4 katup juga
sehingga performa jelas lebih baik dari mesin SOHC umumnya.
Jadi, manakah yang anda pilih? DOHC vs SOHC?
Dengan jumlah komponen yang lebih sedikit, motor bermesin SOHC jelas
punya keunggulan dalam hal agresivitas karena lebih ringan dibanding
mesin DOHC. Dampak ini juga berimbas pada konsumsi bahan bakar yang
jelas lebih efisien. Cara kerja mesin SOHC membuat torsi kendaraan lebih
responsif untuk karakter pendek-menengah, yang dalam istilah hariannya
disebut stop and go.
Dalam hal torsi atau hentakan awal, mesin DOHC punya cara kerja yang
lebih berat karena punya komponen yang lebih banyak sehingga torsi awal
sedikit lebih lelet. Tak heran, kalau pabrikan sepeda motor umumnya
menyeimbangkannya dengan mengatur ulang komposisi gir dan sproket.
Namun, untuk urusan tenaga dan power, keunggulan jumlah Kem yang
dimiliki memungkinan mesin DOHC punya tenaga yang lebih besar walaupun
hal itu membuat konsumsi BBM menjadi lebih boros.
Untuk urusan korek-mengorek jeroan dalam, mesin DOHC lebih potensial
dengan mekanisme cara kerjanya yang mendukung lebih banyak. Tapi itu
kalau kita bicara modifikasi performa untuk keperluan kebut mengebut
seperti di sirkuit, dsj. Sedangkan untuk keperluan harian, perbandingan
DOHC vs SOHC memang sulit sekali ditetapkan siapa yang lebih unggul. So,
jika disimpulkan kelebihan mesin DOHC dan SOHC maka bisa disimpulkan:
Kelebihan SOHC
- Torsi lebih menghentak karena cara kerja mesin lebih ringan.
- Bahan bakar efisien karena jumlah komponen lebih sedikit.
Kelebihan DOHC
- Power yang dihasilkan lebih besar dengan dukungan dual kem dan katup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar